Kamis, 25 Juni 2020

Stres Karena Belajar Terus di Sekolah


Anak-anak sekolah di Singapura berjuang melawan stres karena tekanan akademik yang tinggi. Tingkat stres dan keresahan anak di Singapura dan terhitung kuantitas anak usia sekolah yang mampir ke dokter pakar penyakit jiwa atau psikiater tunjukkan peningkatan.Sebuah belajar berasal berasal berasal dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menemukan, walau anak-anak Singapura sukses secara akademik, mereka mengalami tingkat keresahan yang lebih tinggi tentang sekolah daripada negara lain.Anak-anak melaporkan gejala keresahan dan stres yang tentang dengan dengan sekolah, apalagi di tingkat sekolah dasar. Beberapa kasus benar-benar apalagi tunjukkan anak di Singapura miliki impuls untuk bunuh diri.

"Anak-anak dipaksa untuk menjadi dewasa amat cepat tanpa dasar yang relevan dan kapabilitas nalar untuk meyakinkan diri sendiri," kata psikolog Daniel Koh berasal berasal berasal dari Insights Mind Center, dikutip berasal berasal berasal dari AFP.Koh banyak menanggulangi anak-anak usia sekolah. Paling muda, dia pernah menjaga seorang siswa th. pertama sekolah dasar yang stres karena berjuang beradaptasi berasal berasal berasal dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar.

Sebuah grup pencegahan bunuh diri, Samaritans of Singapore melaporkan. banyak siswa yang menghubungi mereka terutama menjelang periode ujian. Pada 2016, seorang anak berusia 11 th. bunuh diri karena stres perlu mengungkapkan hasil ujian tengah th. yang gagal kepada orang tuanya."Selama lebih dari satu th. terakhir, berdasarkan pengalaman klinis saya, aku telah lihat lebih banyak remaja yang berasal berasal berasal berasal dari sekolah paling baik dan melaporkan mengalami stres tentang sekolah," kata Lim Choon Guan berasal berasal berasal dari Institute of Mental Health Singapura.

Tingginya tingkat stres dan keresahan anak di Singapura ini berlangsung lantaran aktivitas melelahkan dan tuntutan tinggi yang mereka dapatkan. Seorang anak bakal melewati hari yang melelahkan di sekolah sampai tuntutan belajar di tempat tinggal berdampak pada kebugaran mental anak.Survei berasal berasal berasal dari OECD terhitung menunjukkan, anak-anak Singapura pakai kala 9,4 jam seminggu untuk pekerjaan rumah, terbanyak ketiga di dunia. Mengubah Sistem Pendidikan

Untuk menanggulangi kasus ini, pemerintah Singapura tengah mengusahakan mengurangi stres di sekolah. Singapura baru saja mengawali reformasi pendidikan dengan dengan membatalkan lebih dari satu tes akademik dan menghilangkan sistem yang kaku."Kita perlu menyeimbangkan kegembiraan belajar dan kerasnya pendidikan," kata Menteri Pendidikan Ong Ye Kung kala ia memberitakan lebih dari satu pergantian awal th. ini.Langkah-langkah itu terhitung menghilangkan lebih dari satu ujian di sekolah dasar dan menengah dan mengelompokkan siswa menurut kapabilitas di dalam mata pelajaran yang akademis layaknya matematika dan sains. Siswa terhitung diharuskan ikuti kelas-kelas seni, musik, dan pendidikan jasmani.Para orang tua terhitung bakal diyakinkan bahwa pendidikan bukan hanya satu jalan yang memilih keberhasilan anak.

Bagikan

Jangan lewatkan

Stres Karena Belajar Terus di Sekolah
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.